PENGATURAN KONDISI DAN PENCIPTAAN IKLIM BELAJAR YANG MENUNJANG (part 2)
2. Faktor-fakor
yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak
jenisnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern
dan faktor ekstern.
a. Faktor
Intern
Faktor
ini meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.
1)
Faktor
Jasmaniah
Proses
belajar seorang siswa akan terganggu jika kesehatan siswa tersebut terganggu.
Demikian juga apabila siswa cacat, tubuh hal itu akan mempengaruhi belajarnya.
Jika hal tersebut terjadi hendaknya siswa tersebut belajar pada lembaga
pendidikan khusus atau diusahakan dengan memberikan alat bantu agar dia dapat
menghindari atau mengurangi kecacatannya.
2)
Faktor
Psikologis
Sekurang-kurangnya
ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar.
a.
Intelegensi
Intelegensi besar penagruhnya
terhadap kemajuan belajar. Belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan
banyak faktor yang mempengaruhinya. Siswa yang memiliki tingkat intelegensi
normal dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya jika kondisi yang diciptakan
mendukung terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien.
b.
Perhatian
Untuk menjamin hasil belajar yang
baik siswa harus mempunyai perhatian yang penuh terhadap bahan yang
dipelajarinya. Agar tumbuh perhatian sehingga siswa dapat belajar dengan baik,
bahan pelajarn harus diusahakan selalu menarik perhatian.
c.
Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar anak. Jika ada siswa yang kurangberminat terhadap belajar pelru
diusahakan cara membangkitkan minat tersebut. Minat dapat ditumbuhkan dengan
berbagai cara.
d.
Bakat
Peserta didik bagaikan sebuah
golok, ada bagian yang runcing dan ada bagian yang tumpul (bagian punggung
golok). Siswa yang memiliki bakat ibarat golok yang runcing. Jika bahan
pembelajaran yang dipelajari oleh siswa yang berbakat maka pelajarn itu akan
cepat dikuasai, sehingga hasil belajr pun akan lebih baik.
e.
Motif
Dalam proses belajar mengajar
guru harus memperhatikan motif belajar sisiwa atau faktor-faktor yang mendorong
balajar siswa, maka guru dapat mengajak siswa untuk berpikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksankan kegiatan yang berhubungan serta
menunjang belajar.
f.
Kematangan
Kematang merupakan tingkat atau
fase dalam pertumbuhan seseorang. Agar kematangan yang ada pada diri siswa
dapat dikembangkan perlu diciptakan seuatu kondisi yang memungkinkan kematangan
tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
g.
Kesiapan
Kesiapan erat kaitanya dengan
kematangan. Siswa dikatakan sudah memiliki kesiapan apabila pada dirinya ada
kesediaan untuk member respon atau bereaksi. Pembelajaran yang diikuti oleh
para peserta didik yang memilki kesiapan tinggi akan terjadi proses pembelajarn
yang optimal dan hasil belajarnya pun akan lebih baik.
3)
Faktor
kelelahan
Kelelahan
baik jasmani maupun rohani dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Oleh
karena itu, guru harus memberikan pengertian kepada para siswa untuk berusaha
menghindari terjadinya kelelahan dalam belajranya.
b. Faktor
Ekstern
Faktor ekstren yang berpengaruh
terhadap belajar dapat dikelompokkan ke dalam faktor keluarga, faktor sekolah
dan faktor masyarakat.
1)
Faktor
Keluarga
Para siswa yang sedang belajar
akan menerima perngaruh dari keluarga berupa :
a.
Cara
orangtua mendidik
b.
Hubungan
antara anggota keluarga
c.
Suasana
rumah
d.
Keadaan
ekonomi keluarga
e.
Sikap
dan perhatian orang tua
f.
Latar
belakang kebudayaan orang tua
2)
Faktor
Sekolah
Faktor sekolah mempengaruhi
belajar meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :
a.
Metode
belajar
b.
Kurikulum
c.
Hubungan
guru dengan siswa
d.
Hubungan
siswa dengan siswa
e.
Displin
sekolah
f.
Peralatan
/ media pelajaran
g.
Waktu
sekolah
h.
Saran
dan prasarana sekolah
i.
Metode
belajar siswa
j.
Tugas
sekolah
3)
Faktor
Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor
eksteren yang juga berpengarug terhadap perkembangan pribadi siswa, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Faktor
masyarakat ini berkaitan dengan :
a.
Kegiatan
siswa dalam masyarakat
b.
Massa
media yang beredar / ada dalam masyarakat
c.
Pengaruh
teman bergaul
d.
Pola
hidup masyarakat
3. Mengajar
yang Efektif
Mengajar adalah membimbing siswa
agar mereka mengalami proses belajar. Dalam belajar para siswa menghendaki
hasil belajar yang efektif : Demi tuntutan tersebut guru harus membantu dengan
cara mengajar yang efektif pula.
Mengajar efektif adalah mengajar
yang dapat membawa belajar yang efektif. Guru harus mampu menciptakan iklim
belajar yang menunjang terciptaannya kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses belajar. Mursel dalam hal ini mengemukakan enam prinsip mengajar,
prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Konteks
Hendaknya tugas itu dinyatakan
dalam kerangka suatu konteks yang sifatnya konkret, dapat ditiru dan dapat
dilaksanakan dengan teratur. Tugas tersebut dapat juga mengarah kepada
penguasaan melalui pengertian dan pemahaman serta yang memungkinkan transfer
dari dan ke pihak lain. Ciri-ciri konteks yang baik adalah :
1)
Dapat
membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis dan kuat.
2)
Terdiri
dari pengalaman yang actual dan konkret
3)
Pengalaman
konkret yang dinamis merupakan alat untuk menyusun pengertian, bersifat
sederhana dan pengalaman itu dapat ditiru untuk diulangi.
b.
Fokus
Fokus pembelajaran perlu
diorganisasikan dengan bahan belajar. Pengajaran akan berhasil dengan
menggunakan fokalisasi, sehingga mutu pembelajaran lebih meningkat. Untuk
mencapa pembelajarn yang efektif, harus dipilih focus yang memiliki cirri-ciri
yang baik, seperti.
1)
Memobilisasi
tujuan
2)
Memberi
bentuk informitas pada belajar
3)
Mengorganisasi
belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan
c.
Sosialisasi
Dalam proses belajar siswa
melatih bekerja sama dalam kerja kelompok, diskusi dan sebagainya. Mereka
bertanggung jawab bersama dalam proses pemecahan masalah. Disini berlaku
prinsip pengajarna sosialisasi.
d.
Individualisasi
Dalam mengoraganisasi bealjar
mengajar guru memperhatikan taraf kesanggupan siswa dan merangsangnya untuk
menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukannya sebaik-baiknya.
e.
Urutan
Belajar sebagai gejala tersendiri
dan pada mengorganisasikannya dengan tetap berdasarkan prinsip konteks,
fokalisasi, sosialisasi, dan individualisasi.
f.
Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk
meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
yang melekat pada proses belajar itu.
Evaluasi sebagai suatu alat untuk
mendapatakan car-cara melaporkan hasil penelitian yang dicapai dan dapat member
laporan tentang siswa kepada siswa itu sendiri serta kepada orang tuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud.
1983. Pengelolaan Kelas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
M.
Entang dan T. Raka Jini. 1983. Pengelolaan Kelas. Jakarta: Proyek Pengembangan
Pendidikan
Tenaga Kependidikan Depdikbud.
Dirjen
PUOD dan Dirjen Dikdasmen. 1996. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Seri
Peningkatan
Mutu 2. Jakarta: Depdagri dan Depdikbud.
Komentar
Posting Komentar