PENDEKATAN EKLETIK DAN PRULALISTIK DALAM MANAJEMEN KELAS

1.      Pendektan Ekletik
Wilford A.Weber menyatakan bahwa pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan suatu kebulatan, atau suatu keselurahan yang bermakna , yang secara filosofis, teoritis, dan/atau psikologis di nilai benar, yang bagi guru merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi di sebut dengan pendekatan ekletik.
(Wilford A. Weber,1986) dua syarat yang perlu di kuasai oleh  guru dalam menerapkan pendekatan ekletik yaitu:
1.      Menguasai pendekatan-pendekatan manajemen kelas, yang potensial seperti pendekatan pengubahan perilaku, penciptaan iklim sosio-emosional, proses kelompok, dan
2.      Dapat memilih pendeketan yang tepat daan melaksanakan prosedur yang sesuai dengan baik dalam masalah manajemen kelas ( M. Entang dan T. Raka Joni, 1983:43)
Simpulannya adalah bahwa kemampuan guru memilih strategis manajemen kelas yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah manajemen kelas yang di hadapinya.


2.      Pendekatan Analitik Prulalistik
Berbeda dengan pendekatan eklektik, pendekatan analitik pluralistik memeberi kesempatan kepada guru memilih strategi manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen yang di anggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas dalam situasi yang telah di analisis.
Pendekatan analitik pluralistik berupa pemilihan diantara berbagai strategi majemen kelas suatu atau bebrapa strategi yang memepunyai kemungkinan menciptakan dan menanpung kondisi-kondisi yang memberi kemudahan kepada pembelajaran yang efektif dan efisien.
Terdapat empat tahap pendekatan analitik pluralistik yang perlu di cermati pengunaannya.
1.      Menentukan kondisi kelas yang di inginkan.
Langkah pertama dalam proses memanajemeni kelas yang efektif ialah menentukan kondisi kelas yang ideal.
2.      Menganalisis kondisi kelas yang nyata.
Setelah menentukan kondisi kelas yang di inginkan, guru selanjutnya menganalisis keadaan yang ada, yakni memebandingkan keadaan yang nyata dengan keadaan yang di harapkan.
3.      Memilih dan menggunakan strategi pengelolaan.
Guru yang efektif adalah guru yang menguasai berbagai strategi manajerial yang terkandung di dalam berbagai pendekata manajemen kelas dan mampu memilih serta menggunakan strategi yang paling sesuai dalam situasi tertentu yang telah di analisis sebelumnya.
4.      Menilai efektivitas pengelolaan.
Dalam tahap ini guru menilai efektivitas dalam pengelolaannya. Artinya, dari waktu ke waktu guru harus menilai sejauh mana keberhasilan menciptakan dan memelihara kondisi yang sesuai.







DAFTAR PUSTAKA


Ardy Wiyani, N.2013. Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDEKATAN OTORITER, INTIMIDASI, PERMITIF, BUKU MASAK DALAM MANAJEMEN KELAS

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PENDIDIKAN